Tahanan Politik Papua, Filep Karma. | / |
“Pemekaran yang diminta elit politik Papua sebenarnya tidak disadari bahwa itu sama artinya dengan melebarkan daerah operasi militer di Papua,” kata Filep Karma saat ditemui ThePapuaJournal.com di Lapas Klas IA Abepura, Jayapura, Papua, Kamis (26/3).
Keprihatinan Karma ini melihat begitu banyak pos-pos keamanan yang dibangun di daerah-daerah pemekaran tersebut, terlebih khusus rencana pembangunan Markas Komando (Mako) Brimob Polda Papua di Kabupaten Jayawijaya.
“Pembangunan berbagai aset keamanan ini tidak menjamin rasa aman bagi warga asli Papua dan justru menimbulkan rasa takut,” ujar Karma lagi.
Karma berharap, pemimpin-pemimpin Papua tidak lagi berebutan memekarkan wilayahnya hanya demi memenuhi ambisi pribadi maupun kelompok untuk mendapatkan jabatan dan uang tetapi di sisi lain masyarakat adat Papua yang menjadi korban.
sumber : http://www.tabloid-wani.com
0 komentar